Kinerja Karyawan - Pengertian, Aspek-Aspek, Jenis, Indikator, Dan Penilaian - UTAMA RIZKY

Blog Yang Ditujukan Untuk Berbagi Informasi dan Ilmu Pengetahuan

Saturday, October 31, 2020

Kinerja Karyawan - Pengertian, Aspek-Aspek, Jenis, Indikator, Dan Penilaian

Kinerja Karyawan



Hai, Sahabat. . Hari ini, saya akan membahas tentang Pengertian, Jenis, Aspek, Indikator, dan Penilaian Kinerja Karyawan.




Daftar isi
  1. Pengertian Kinerja Karyawan
  2. Jenis-Jenis Kinerja Karyawan
  3. Aspek-Aspek Kinerja Karyawan
  4. Indikator-Indikator Kinerja Karyawan
  5. Penilaian Kinerja Karyawan


Pengertian Kinerja Karyawan


Definisi atau pengertian Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.



Selain definisi atau pengertian kinerja karyawan di atas, ada beberapa definisi atau pengertian kinerja karyawan, antara lain:


  1. Definisi atau pemdgertian Kinerja karyawan adalah hasil usaha seseorang pegawai yang memiliki kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu.

  2. Definisi atau pengertian kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dicapai oleh individu sesuai dengan peran atau tugasnya dalam periode tertentu, yang dihubungkan dengan ukuran nilai atau standar tertentu dari organisasi tempat individu tersebut bekerja.

  3. Definisi atau pengertian Kinerja karyawan adalah suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu.

  4. Definisi atau pengertian kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok karyawan dalam satu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.


Suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan harus melalui sarana organisasi yang terdiri dari sumber daya yang berperan aktif dalam mencapai tujuan perusahaan yang bersangkutan. Kinerja seorang karyawan mempunyai hubungan yang erat dengan kinerja lembaga atau perusahaan. Dengan kata lain, kinerja seorang karyawan tinggi apabila dia mempunyai keahlian yang tinggi, bersedia bekerja sesuai dengan upah atau gaji yang telah disepakati. Seorang karyawan yang mencapai kinerja yang tinggi akan sangat tergantung pada kerjasama, kepribadian, kepandaian yang beraneka ragam, kepemimpinan, keselamatan, pengetahuan pekerjaan, kehadiran, kesetiaan, ketangguhan dan inisiatif.



Jenis-Jenis Kinerja Karyawan


Macam-macam atau Jenis-jenis kinerja karyawan terdiri atas tiga bagian, antara lain:



Kinerja Karyawan Strategik


Kinerja karyawan strategik adalah salah satu macam atau jenis kinerja karyawan yang merupakan Kinerja seorang karyawan yang dievaluasi atas ketepatan karyawan dalam memilih lingkungannya dan kemampuan adaptasi karyawan bersangkutan atas lingkungan hidupnya dimana dia bekerja.



Kinerja Karyawan Administratif


Kinerja karyawan administratif adalah salah satu macam atau jenis kinerja karyawan yang berkaitan dengan kinerja administrative karyawan, termasuk di dalamnya tentang struktur administrasi yang mengatur hubungan otoritas dan tanggung jawab dari orang-orang yang menduduki jabatan atau bekerja pada unit-unit kerja yang terdapat dalam organisasi.



Kinerja Karyawan operasional


Kinerja karyawan operasional adalalah salah satu macam atau jenis kinerja karyawan yang berkaitan dengan efektivitas penggunaan setiap sumber daya yang digunakan perusahaan, kemampuan mencapai efektivitas penggunaan sumber daya manusia yang mengerjakannya.



Aspek-Aspek Kinerja Karyawan


Ada beberapa aspek dalam kinerja karyawan, aspek-aspek kinerja karyawan tersebut di antaranya adalah:


  1. Hasil kerja. Adalah aspek kinerja karyawan yang merupakan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

  2. Kedisiplinan. Adalah aspek kinerja karyawan yang merupakan kesadaran atau kesediaan seorang karyawan untuk menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku diperusahaan.

  3. Kreativitas. Adalah aspek kinerja karyawan yang merupakan kemampuan memecahkan masalah dan menciptakan solusi.

  4. Kerjasama. Adalah aspek kinerja karyawan yang merupakan kemampuan karyawan dalam bekerja secara tim, tanpa adanya konflik dan saling menghargai.

  5. Kecakapan. Adalah aspek kinerja karyawan yang terkait dengan unsur-unsur seperti: kemampuan menyelesaikan pekerjaan dengan strategi dan kemapuan mencari cara untuk menyelesaikanpekerjaan rutin dengan lebih cepat.


Indikator-Indikator Kinerja Karyawan


Ada beberapa Indikator yang digunakan untuk mengkaji kinerja karyawan, di antaranya:


  1. Kuantitas. Adalah Indikator kinerja karyawan yang merupakan jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai. Pengukuran kuantitatif melibatkan perhitungan keluaran dari proses atau pelaksanaan kegiatan. Indikator kinerja karyawan ini berkaitan dengan jumlah keluaran yang dihasilkan.

  2. Kualitas. Adalah indikator kinerja karyawan yang merupakan mutu yang harus dihasilkan (baik tidaknya). Pengukuran kualitatif keluaran mencerminkan pengukuran tingkat kepuasan, yaitu seberapa baik penyelesaiannya. Indikator kinerja karyawan ini berkaitan dengan bentuk keluaran.

  3. Ketepatan waktu. Adalah indikator kinerja karyawan yang merupakan kesesuaian penyelesaian pekerjaan dengan waktu yang direncanakan. Pengukuran ketepatan waktu merupakan jenis khusus dari pengukuran kuantitatif yang menentukan ketepatan waktu penyelesaian suatu kegiatan.


Penilaian Kinerja Karyawan


Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan


Ada beberapa kegunaan atau manfaat penilaian kinerja karyawan yang dapat ditinjau dari berbagai perspektif pengembangan perusahaan, khususnya manajemen SDM, yaitu:


  1. Perbaikan kinerja. Adalah kegunaan atau manfaat penilaian kinerja karyawan yang merupakan Umpan balik pelaksanaan kerja yang bermanfaat bagi karyawan, manajer dan spesialis personil dalam bentuk kegiatan untuk meningkatkan atau memperbaiki kinerja karyawan.

  2. Penyesuaian kompensasi. Adalah kegunaan atau manfaat Penilaian kinerja karyawan yang membantu pengambil keputusan dalam penyesuaian ganti-rugi, menentukan siapa yang dinaikkan upah-bonus atau kompensasi lainnya.

  3. Keputusan penempatan. Adalah kegunaan atau manfaat penilaian kinerja karyawan yang Membantu dalam promosi, keputusan penempatan, perpindahan,dan penurunan pangkat.

  4. Pelatihan dan pengembangan. Adalah salah satu kegunaan atau manfaat penilaian kinerja karyawan karena Kinerja yang buruk mengindikasikan adanya suatu kebutuhan untuk latihan. Demkian juga, kinerja baik mencerminkan adanya potensi yang belum digunakan dan harus dikembangkan.

  5. Kesempatan kerja yang adil. Adalah salah satu kegunaan atau manfaat penilaian kinerja karyawan karena Penilaian kinerja karyawan yang akurat dapat memastikan bahwa keputusan penempatan internal tidak bersikap diskriminatif.

  6. Umpan balik ke Departemen SDM. Adalah salah satu manfaat atau kegunaan penilaian kinerja karyawan karena Kinerja baik atau jelek diseluruh perusahaan, mengindikasikan seberapa baik dapartemen SDM berfungsi. Perusahaan atau organisasi tidak cukup hanya mempunyai sistem penilaian kinerja karyawan, tetapi sistem tersebut harus efektif, diterima, dan dapat digunakan dengan baik. Dengan kondisi seperti itu, penilaian kinerja karyawan dapat mengidentifikasi apa yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas SDM yang berhubungan dengan analisis pekerjaan dan desain, perencanaan SDM, struktur karyawan, orientasi dan penempatan, pelatihan dan pengembangan dan perencanaan karir.


Syarat-Syarat Penilaian Kinerja Karyawan


Penilaian kinerja karyawan memiliki beberapa syarat, yakni salah satunya harus berhubungan dengan aktivitas yang ada dalam deskripsi pekerjaan. Dalam melasanakan penilaian kinerja karyawan juga dibutuhkn penilaian yang memiliki syarat-syarat sebagai berikut:


  1. Realibility (dapat dipercaya/diandalkan). Adalah salah satu syarat penilaian kinerja karyawan karena Pengukuran kinerja karyawan harus konsisten. Jenis konsistensi yang paling penting dalam pengukuran kinerja karyawan adalah realibilitas para penilai. Bila beberapa penilai yang berbeda menilai pekerja yang sama, maka para penilai tersebut harus memiliki keputusan yang relatif sama mengenai kualitas hasil kerja karyawan tersebut. Para penilai tersebut haruslah mempunyai kesempatan yang memadai untuk mengamati apa yang telah dikerjakan karyawan dan kondisi dimana ia bekerja, sehingga data yang ada juga dapat diandalkan.

  2. Relevance (relevan). Adalah salah satu syarat penilaian kinerja karyawan karena Pengukuran kinerja karyawan harus dikaitkan pada bagaimana karyawan melaksanakan pekerjaannya dan hasil kerja yang aktual yang dihasilkan.

  3. Sensitivity (sensitivitas). Adalah salah satu syarat penilaian kinerja karydwan karena Pengukuran kinerja karyawan harus dapat menunjukkan perbedaan antara pelaksana kinerja yang baik dan buruk. Jika pelaksana yang baik dinilai tidak berbeda dengan yang buruk maka sistem penilaian kinerja karyawan tidak dapat digunakan untuk tujuan administrative apapun dan tidak membantu karyawan untuk berkembang.

  4. Dapat Diterima. Adalah salah satu syarat penilaian kinerja karyawan karena Penilaian kinerja karyawan tersebut harus dapat diterima dan didukung oleh orang-orang yang menggunaknanya sehingga sistem penilaian kinerja karyawan tidak dianggap sebagai sesuatu yang merintangi namun sebagai suatu cara untuk mempermudah pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan.



Demikianlah penjelasan tentang Pengertian, Jenis, Aspek, Indikator, dan Penilaian Kinerja Karyawan.




Lihat juga

Semoga bermanfaat. .


No comments:

Post a Comment

Tulis Komentar Di Sini