Hai, Sahabat. . Hari ini saya akan membahas tentang Pengertian, Instrumen, Jenis, Manfaat, Tujuan, Dan Indikator Kebijakan Fiskal.
- Pengertian Kebijakan Fiskal
- Instrumen Kebijakan Fiskal
- Manfaat Kebijakan Fiskal
- Tujuan Kebijakan Fiskal
- Jenis-Jenis Kebijakan Fiskal
- Indikator Kebijakan Fiskal
Pengertian Kebijakan Fiskal
Definisi atau pengertian Kebijakan fiskal adalah kebijakan penyesuaian di bidang pengeluaran dan penerimaan pemerintah untuk memperbaiki keadaan ekonomi. Atau dapat juga dikatakan, definisi atau pengertian kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Selain pengertian kebijakan fiskal di atas, ada beberapa definisi lain dari kebijakan fiskal, antara lain:
Definisi atau pengertian Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pengaturan kinerja ekonomi melalui mekanisme penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan fiskal menyangkut pengaturan tentang pengeluaran pemerintah serta perpajakan yang secara langsung dapat mempengaruhi permintaan total dan dengan demikian akan mempengaruhi harga. Inflasi dapat dicegah melalui penurunan permintaan total. Kebijakan fiskal yang berupa pengurangan pengeluaran pemerintah serta kenaikan pajak akan dapat mengurangi permintaan total, sehinggga inflasi dapat ditekan.
Definisi atau pdadogertian kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam mengatur setiap pendapatan dan pengeluaran negara yang digunakan untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dari beberapa definisi kebijakan fiskal di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan pemerintah yang di dalamnya terdapat peraturan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran pemerintah dalam menjaga kegiatan ekonomi yang diinginkan atau kondisi yang lebih baik.
Instrumen Kebijakan Fiskal
Adapun instrumen dalam kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak.
Pertama, instrumen kebijakan fiskal adalah Belanja/pengeluaran negara (G = government expenditure). Kedua, instrumen kebijakan fiskal adalah Perpajakan (T = taxes).
Manfaat Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal juga bisa dikatakan salah satu kebijakan ekonomi makro yang sangat penting yang memiliki manfaat, antara lain:
Pertama, Manfaat kebijakan fiskal adalah Membantu memperkecil fluktuasi dari siklus usaha.
Kedua, Manfaat kebijakan fiskal adalah Mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang sustainable, dan kesempatan kerja yang tinggi.
Ketiga, Manfaat kebijakan fiskal adalah Membebaskan dari inflasi yang tinggi atau bergejolak.
Pada dasarnya, pemerintah harus menjadi panutan bagi masyarakat. Pemerintah haruslah berbelanja sesuai dengan pendapatan. Keadaan inilah yang dinamakan dengan anggaran belanja berimbang. Apabila belanja pemerintah melebihi penerimaan, sehingga mengharuskan pemerintah meminjam dari masyarakat atau mencetak uang baru, tentulah tindakan ini sangat tidak bijak.
Tujuan Kebijakan Fiskal
Pada dasarnya, kebijakan fiskal bertujuan untuk memengaruhi jumlah total pengeluaran masyarakat, pertumbuhan ekonomi dan jumlah seluruh produksi masyarakat, banyaknya kesempatan kerja dan pengangguran, tingkat harga umum dan inflasi, serta menstabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Tujuan kebijakan fiskal menurut John F. Due,yaitu:
Pertama, Tujuan kebijakan fiskal adalah Untuk meningkatkan produksi nasional (PDB) dan pertumbuhan ekonomi atau memperbaiki keadaan ekonomi.
Kedua, Tujuan kebijakan fiskal adalah Untuk memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran atau mengusahakan kesempatan kerja (mengurangi pengangguran), dan menjaga kestabilan harga-harga secara umum.
Ketiga, Tujuan kebijakan fiskal adalah Untuk menstabilkan harga-harga barang secara umum, khususnya mengatasi inflasi.
Jenis-Jenis Kebijakan Fiskal
Pada dasarnya, kebijakan fiskal terbagi menjadi dua jenis.
Pertama, kebijakan fiskal ekspansif (expansionary fiscal policy), yaitu jenis kebijakan fiskal yang menaikkan belanja negara dan menurunkan tingkat pajak netto. Jenis kebijakan fiskal ini untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Kebijakan fiskal ekspansif merupakan jenis kebijakan fiskal yang dilakukan pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi dan pengangguran yang tinggi.
Kedua, kebijakan fiskal kontraktif, yaitu jenis kebijakan fiskal yang dilakukan dengan menurunkan belanja negara dan menaikkan tingkat pajak. Jenis kebijakan fiskal ini bertujuan untuk menurunkan daya beli masyarakat dan mengatasi inflasi.
Secara teoritis, dikenal empat jenis kebijakan fiskal, yaitu:
- Pembiayaan fungsional (The funcitional finance)
- Pajak bukan hanya difungsikan sebagai alat menggali sumber penerimaan, tetapi juga dugunakan sebagai alat untuk mengatur sektor swasta (private sector).
- Apabila terjadi inflasi yang berlebihan, biasanya untuk mendanai penarikan dana masyarakat, maka pemerintah melakukan pinjaman luar negeri.
- Apabila pencapaian target pajak dan pinjaman ternyata tidak cepat, maka pemerintah melakukan pinjaman dalam negeri dalam bentuk percetakan uang.
- Pendekatan anggaran terkendali (the managed budget approach)
- Stabilitas anggaran (the stabilzting budget)
- Pendekatan anggaran belanja berimbang (balance budget approach)
Pembiayaan Fungsional adalah jenis kebijakan fiskal yang mengatur pengeluaran pemerintah dengan melihat berbagai akibat tidak langsung terhadap pendapatan nasional dan bertujuan untuk meningkatkan kesempatan kerja. Ada beberapa hal penting yang biasanya dilakukan oleh pemerintah yang menganut jenis kebijakan fiskal ini (pembiayaan fungsional), yaitu:
Pendekatan anggaran terkendali adalah jenis kebijakan fiskal yang dilakukan untuk mengatur pengeluaran pemerintah, perpajakan, dan pinjaman untuk mencapai stabilitas ekonomi yang mantap. Dalam konsep jenis kebijakan fiskal ini, hubungan langsung antara pengeluaran pemerintah dan penarikan pajak selalu dijaga. Kemudian untuk menghindarkan atau memperkecil ketidakstabilan ekonomi selalu diadakan penyesuaian dalam anggaran, sehingga pada suatu saat anggaran dapat dibuat defisit atau surplus disesuaikan dengan situasi yang dihadapi.
Stabilitas anggaran adalah jenis kebijakan fiskal yang mengatur pengeluaran pemerintah dengan melihat besarnya biaya dan manfaat dari berbagai program. Tujuan dari jenis kebijakan fiskal ini adalah agar terjadi penghematan dalam pengeluaran pemerintah.
Dalam jenis kebijakan fiskal ini (stabilitas anggaran), pengeluaran pemerintah lebih ditekankan pada asas manfaat dan biaya relatif dari berbagai paket program. Pajak ditetapkan sedemikian rupa sehingga terdapat anggaran belanja surplus dalam kesempatan kerja penuh. Dengan kata lain, berdasarkan stabilitas perekonomian yang otomatis, pengeluaran pemerintah ditentukan berdasarkan perkiraan manfaat dan biaya relatif dari berbagai macam program. Sedangkan pengenaan pajak ditentukan untuk menimbulkan surplus pada periode kesempatan kerja penuh.
Pendekatan anggaran belanja berimbang adalah jenis kebijakan fiskal yang menyusun pengeluaran sama besar dengan penerimaan anggaran. Selain itu juga, untuk tercapainya anggaran berimbang dalam jangka panjang. Dengan kata lain, konsep anggaran berdasarkan jenis kebijakan fiskal ini (pendekatan anggaran belanja berimbang) menekankan pada keharusan keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran. Ini berarti jumlah pengeluaran yang disusun pemerintah tidak boleh melebihi jumlah penerimaan yang didapat. Sehingga pemerintah tidak perlu berhutang, baik berhutang dari dalam negeri maupun luar negeri.
Indikator Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal terdiri dari perubahan pengeluaran pemerintah atau perpajakan dengan tujuan untuk mempengaruhi besar serta susunan permintaan agregat (khususnya permintaan swasta). Indikator yang biasa dipakai (meskipun kadangkala menyesatkan) untuk kebijakan fiskal ini adalah budget defisit, yakni selisih antara pengeluaran pemerintah (dan juga pembayaran transfer) dengan penerimaan (terutama dari pajak).
Demikianlah pembahasan mengenai Pengertian, Instrumen, Jenis, Manfaat, Tujuan, Dan Indikator Kebijakan Fiskal.
No comments:
Post a Comment
Tulis Komentar Di Sini