Hai, Sahabat. . Hari ini, saya akan membahas tentang Pengertian, Faktor-Faktor Penyebab, Jenis, Dampak, dan Cara Mengatasi Stres Kerja.
Daftar isi
- Pengertian Stres Kerja
- Faktor-Faktor Pejmyebab Stres Kerja
- Cara Mengatasi Stres Kerja
- Jenis-Jenis Stres Kerja
- Dampak Stres Kerja
Pengertian Stres Kerja
Stres mempunyai arti yang berbeda-beda bagi masing-masing individu. Kemampuan setiap orang beraneka ragam dalam mengatasi jumlah, intensitas, jenis dan lamanya stres. Stres merupakan sesuatu yang menyangkut interaksi antara individu dan lingkungan yaitu interaksi antara stimulasi dan respons. Jadi, stres adalah konsekuensi setiap tindakan dan situasi lingkungan yang menimbulkan tuntunan psikologis dan fisik yang berlebihan pada seseorang.
Stres bukanlah sesuatu yang aneh atau yang tidak berkaitan dengan keadaan normal yang terjadi pada orang yang normal, atau tidak semua stres bersifat negatif. Ada beberapa definisi atau pengertian stres kerja, antara lain:
Definisi atau pengertian stres kerja (work stress) adalah perasaan yang menekan atau merasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan, antara lain: emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat dan mengalami gangguan pencernaan.
Definisi atau pengertian stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang karyawan.
Stres kerja yang dialami oleh karyawan akibat lingkungan yang dihadapinya akan mempengaruhi prestasi kerja dan kepuasaan kerjanya. Sehingga manajemen perlu untuk meningkatkan mutu lingkungan organisasional bagi karyawan. Dengan menurunnya stres kerja yang dialami karyawan tentu juga akan meningkatkan kesehatan dalam tubuh organisasi.
Faktor-Faktor Penyebab Stres Kerja
Terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stres kerja, antara lain sebagai berikut :
Pertama, Faktor penyebab stres kerja adalah Beban kerja yang sulit dan berlebihan.
Kedua, Faktor penyebab stres kerja adalah Tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan wajar.
Ketiga, Faktor penyebab stres kerja adalah Waktu dan peralatan kerja yang kurang memadai.
Keempat, Faktor penyebab stres kerja adalah Konflik antara pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja.
Kelima, Faktor penyebab stres kerja adalah Balas jasa yang terlalu rendah.
Keenam, Faktor penyebab stres kerja adalah Masalah-masalah keluarga seperti anak, istri, mertua dan lain-lain.
Selain uraian mengenai faktor-faktor penyebab stres kerja di atas, Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan stres kerja pada karyawan, di antanya :
A. Faktor Yang Dapat Menyebabkan Stres Kerja : Penyebab fisik
Penyebab fisik adalah faktor penyebab stres kerja yang berasal dari lingkungan kerja dan dapat langsung mempengaruhi karyawan. Dimensi stres kerja ini meliputi :
Kebisingan. Kebisingan yang terus-menerus dapat menjadi sumber dan menjadi faktor yang menyebabkan stres kerja bagi banyak orang. Namun perlu diketahui bahwa terlalu tegang juga menyebabkan hal yang sama.
Kelelahan. Masalah kelelahan dapat menjadi faktor yang menyebabkan stres kerja karena kemampuan untuk bekerja manurun. Kemampuan bekerja yang menurun menyebabkan prestasi menurun dan tanpa disadari menimbulkan stres kerja.
Pergeseran kerja. Mangubah pola kerja yang terus-menerus dapat menjadi faktor yang dapat menyebabkan stres kerja. Stres kerja ini disebabkan karena seorang karyawan sudah terbiasa dengan pola kerja yang lama dan sudah terbiasa dengan kebiasaan-kebiasaan lama.
Suhu dan kelembaban. Bekerja dalam suatu ruangan yang suhunya terlalu tinggi dapat menjadi faktor yang mempengaruhi tingkat stres kerja karyawan. Suhu yang tinggi harus dapat ditoleransi dengan kelembaban yang rendah.
B. Faktor Yang Dapat Menyebabkan Stres Kerja : Beban Kerja
Beban kerja yang terlalu banyak dapat menyebabkan ketegangan dalam diri seseorang sehingga menimbulkan stres kerja. Faktor penyebab stres kerja meliputi: 1) Tingkat keahlian yang dituntut terlalu tinggi, dan 2) Volume kerja mungkin terlalu banyak.
C. Faktor Yang Dapat Menyebabkan Stres Kerja : Sifat pekerjaan
Sifat pekerjaan tertentu akan dapat menjadi faktor penyebab dan dapat mempengaruhi tingkat stres kerja bagi seorang karyawan. Apabila sifat pekerjaan tersebut memiliki kesulitan yang tinggi maka tinggi pula tingkat stres kerja yang dihadapi oleh karyawan. Contoh faktor penyebab stres kerja (sifat pekerjaan) ini adalah:
Situasi baru dan asing. Menghadapi situasi baru dan asing dalam pekerjaan atau organisasi, seseorang akan terasa sangat tertekan sehingga dapat menyebabkan stres kerja.
Ancaman pribadi. Adalah faktor penyebab stres kerja yang merupakan Suatu tingkat kontrol (pengawasan) yang terlalu ketat dari atasan menyebabkan seseorang terasa terancam kebebasannya.
Percepatan. Stres kerja bisa terjadi jika ketidakmampuan seseorang untuk memacu pekerjaan.
Ambiguitas. Adalah faktor penyebab stres kerja yang merupakan Kurangnya kejelasan terhadap apa yang harus dikerjakan akan meimbuklan kebingungan dan keraguan bagi seseorang untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
Standar lerja yang tidak jelas. Standar kerja yang tidak jelas dapat membuat karyawan tidak puas karena mereka tidak pernah tahu prestasi mereka. Di samping itu, standar kerja yang tidak jelas juga dapat dipergunakan untuk menekan karyawan. Hal tersebut dapat menjadi faktor yang dapat menyebabkan stres kerja.
D. Faktor Yang Dapat Menyebabkan Stres Kerja : Kebiasaan
Kebebasan yang diberikan kepada karyawan belum tentu merupakan hal yang menyenangkan. Kebiasaan adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan stres kerja yang merupakan hal yang selalu dan dilakukan terus menerus oleh seseorang sehingga mereka menjadi terbiasa melakukan hal tersebut. Contoh kebiasaan adalah : Kebebasan dalam bertindak.
F. Faktor Yajmg Dapat Menyebabkan Stres Kerja : Kesulitan-Kesulitan Di Luar Lingkungan Kerja
Kesulitan-kesulitan yang dialami di luar lingkungan kerja juga dapat menjadi faktor penyebab atau dapat mempengaruhi tingkat stres kerja pada karyawan. Contoh dari masalah ini adalah : Masalah keluarga, Masalah keuangan, dll.
Cara Mengatasi Stres Kerja
Stres dalam pekerjaan dapat dicegah timbulnya dan dapat dihadapi tanpa mengakibatkan dampak yang negatif. Cara mengatasi stres ini lebih dari pada sekedar mengatasinya, yakni belajar menganggulanginya secara adaptif dan efektif. Hampir sama pentingnya untuk mengetahui apa yang tidak boleh dan apa yang harus dilakukan. Sebagian para pengidap stres di tempat kerja akibat persaingan, sering melampiaskan dengan cara bekerja keras yang berlebihan. Ini bukanlah cara efektif yang bahkan tidak menghasilkan apa-apa untuk memecahkan sebab dari stres kerja, justru akan menambah masalah lebih jauh.
Secara umum, cara mengatasi stres kerja dapat dikelompokan menjadi: cara mengatasi stres kerja individual, organisasional, dan dukungan sosial.
Cara Mengatasi Stres Kerja Individual
Cara mengatasi stres kerja individual adalah strategi penanganan stres kerja yang dikembangkan secara pribadi atau individual. Strategi manajemen stres kerja individual ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
Pertama, Cara mengatasi stres kerja, adalah Melakukan perubahan reaksi perilaku atau perubahan reaksi kognitif. Artinya, jika seorang karyawan merasa dirinya ada kenaikan ketegangan, para karyawan tersebut seharusnya (time out) terlebih dahulu. Cara penanganan atau mengatasi stres kerja (Time Out) ini bisa macam-macam cara, seperti: istirahat sejenak namun masih dalam ruangan kerja, keluar ke ruang istirahat (jika tersedia), pergi sebentar ke kamar kecil untuk membasuh muka atau berwudhu bagi orang islam, dan sebagainya.
Kedua, Cara mengatasi stres kerja, adalah Melakukan relaksasi dan meditasi. Cara mengatasi stres kerja (relaksasi dan meditasi) ini bisa dilakukan di rumah pada malam hari atau hari-hari libur kerja. Dengan melakukan relaksasi, karyawan dapat membangkitkan perasaan rileks dan nyaman. Dengan demikian, karyawan yang melakukan relaksasi diharapkan dapat mentransfer kemampuan dalam membangkitkan perasaan rileks ke dalam perusahaan di mana mereka mengalami situasi stres kerja. Beberapa cara mengatasi stres kerja dengan meditasi yang bisa dilakukan adalah dengan: menutup atau memejamkan mata, menghilangkan pikiran yang mengganggu, kemudian perlahan-lahan mengucapkan doa.
Ketiga, Cara mengatasi stres kerja, adalah Melakukan diet dan fitness. Beberapa cara mengatasi stres kerja yang bisa ditempuh adalah mengurangi masukan atau konsumsi makanan yang mengandung lemak, dan memperbanyak konsumsi makanan yang bervitamin seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, dan banyak melakukan olahraga.
Cara Mengatasi Stres Kerja Organisasional
Cara mengatasi stres kerja organisasional ini didesain oleh manajemen untuk menghilangkan atau mengontrol tingkat stres kerja. Cara mengatasi stres melalui organisasi dapat dilakukan dengan:
Pertama, Cara mengatasi stres kerja secara organisasi, adalah Menciptakan iklim organisasi yang mendukung. Banyak organisasi besar saat ini cenderung memformulasi struktur birokratik yang tinggi dengan menyertakan infleksibilitas, dan impersonal. Ini dapat membawa pada stres kerja yang sungguh-sungguh. Beberapa cara penanganan atau mengatasi stres kerja yakni: dengan pembuatan keputusan partisipatif dan aliran komunikasi yang baik. Perubahan struktur dan proses struktural mungkin menciptakan iklim yang lebih mendukung bagi pekerja, memberikan mereka lebih banyak kontrol terhadap pekerjaan mereka, dan mungkin mencegah atau mengurangi stres kerja mereka.
Kedua, Cara mengatasi stres kerja secara organisasi, adalah Memperkaya desain tugas-tugas. Cara mengatasi stres kerja ini dapat dilakukan dengan memperkaya kerja baik dengan meningkatkan faktor isi pekerjaan (seperti tanggung jawab, pengakuan, dan kesempatan untuk pencapaian, peningkatan dan pertumbuhan) atau dengan meningkatkan karakteristik pekerjaan pusat seperti variasi skill, identitas tugas, signifikasi tugas, otonomi, dan timbal balik mungkin membawa pada pernyataan motivasional atau pengalaman berani, tanggungjawab, dan pengetahuan hasil-hasil.
Mengurangi konflik dan mengklarifikasi peran organisasional. Konflik peran dan ketidakjelasan harus diidentifikasi lebih awal sebagai sebuah penekan stres kerja individual utama. Cara mengatasi stres kerja ini harus dilakukan agar penyebab stres kerja ini dapat dihilangkan atau dikurangi.
Jenis-jenis Stres Kerja
Stres kerja dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni: Eustress dan Distress.
Eustress. Adalah salah satu macam atau jenis stres kerja yang meupakan hasil dari respons terhadap stres kerja yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan organisasi yang diasosiasikan dengan: a) Kesejahteraan individu, b) Pertumbuhan organisasi, c) Fleksibilitas organisasi, dan d) Kemampuan beradaptasi.
Distress. Adalah salah satu macam atau jenis stres kerja yang merupakan hasil dari respons terhadap stres kerja yang bersifat tidak sehat, negatif dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovisakular dan tingkat ketidakhadiran yang tinggi. Faktnr yang mempengaruhi jenis stres kerja ini adalah: a) Beban pekerjaan, b) Tekanan atasan, c) Ketegangan dan kesalahan, dan d) Menurunnya tingkat hubungan interpersonal.
Dari uraian macam-macam atau jenis-jenis stres kerja di atas, dapat disimpulkan bahwa stres kerja terdiri dari dua kategori, yaitu stres kerja dengan respons positif dan bersifat membangun (Eustress), serta stres kerja dengan respons negatif dan bersifat merusak (Distress).
Dampak Stres Kerja
Pergerakan dari mekanisme pertahanan tubuh bukanlah satu-satunya dampak yang mungkin timbul dari adanya kontak dengan sumber stres kerja. Akibat dari stres kerja yang bermacam-macam ada sebagian yang positif seperti peningkatan motivasi, terangsang untuk bekerjalebih giat lagi, atau mendapat inspirasi untuk hidup lebih baik lagi. Tetapi banyak diantaranya yang merusak dan berbahaya. Cox telah mengidentifikasikan dampak stres kerja yang mungkin muncul:
Dampak Stres Kerja Subjektif. Di antaranya: Kekhawatiran atau kegelisahan, kelesuan, kebosanan, depresi, keletihan, frustasi, kehilangan kesabaran, perasaan terkucil dan merasa kesepian.
Dampak Perilaku. Dampak stres kerja pada perilaku pekerja dalam bekerja di antaranya: peledakan emosi dan perilaku implusif.
Dampak Stres Kerja Kognitif. Di antaranya: Ketidakmampuan mengambil keputusan yang sehat, daya konsentrasi menurun, kurang perhatian, sangat peka terhadap kritik atau kecaman, dan hambatan mental.
Dampak Stres Kerja Fisiologis. Dapak stres kerja yang mungkin muncul pada fisik, di antaranya: Kecanduan glukosa darah meninggi, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, mulut kering, berkeringat, dan tubuh demam.
Dampak Kesehatan. Dampak stres kerja yang mungkin muncul dan berakibat pada kesehatan, di antaranya: Sakit kepala dan migrain, mimpi buruk, sulit tidur, gangguan psikosomatis.
Dampak Organisasi. Dampak stres kerja pada organisasi, di antaranya: Produktivitas menurun, terasing dari mitra kerja, ketidakpuasan kerja, menurunnya kekuatan kerja dan loyalitas terhadap instansi.
Kategori dampak stres kerja di atas tidak mencakup seluruhnya, tetapi tidak terbatas pada dampak-dampak dimana ada kesepakatan universal, dan untuk hal itu harus ada bukti ilmiah yang jelas. Keseluruhan kategori dampak stres kerja di atas, hanya mewakili beberapa dampak potensial yang sering dikaitkan dengan stres kerja. Tetapi stres kerja tidak selalu menyebabkan dampak seperti apa yang telah dijelaskan di atas.
Demikianlah penjelasan temdtang Pengertian, Faktor-Faktor Penyebab, Jenis, Dampak, dan Cara Mengatasi Stres Kerja.
Lihat juga
- Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) | Pengertian, Fungsi, Dan Peranan
- Kinerja Karyawan | Pengertian, Aspek-Aspek, Jenis, Indikator, Dan Penilaian
- Disiplin Kerja | Pengertian, Bentuk-Bentuk, Macam-Macam, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Pendekatan, Indikator, Teknik Pelaksanaan, Dan Syarat Pemberian Sanksi
Semoga bermanfaat. .
No comments:
Post a Comment
Tulis Komentar Di Sini