Lupus - Apa itu, Penyebab, Faktor Risiko, Jenis-Jenis, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Dan Pencegahan - UTAMA RIZKY

Blog Yang Ditujukan Untuk Berbagi Informasi dan Ilmu Pengetahuan

Saturday, May 1, 2021

Lupus - Apa itu, Penyebab, Faktor Risiko, Jenis-Jenis, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Dan Pencegahan


Lupus



Hai, Sahabat. . Hari ini, saya akan membahas tentang Apa itu, Penyebab, Faktor Risiko, Jenis-Jenis, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Dan Pencegahan Penyakit Lupus.




Daftar isi
  1. Apa itu Lupus?
  2. Penyebab Lupus
  3. Faktor Risiko Penyakit Lupus
  4. Jenis-Jenis Penyakit Lupus
  5. Gejala Penyakit Lupus
  6. Diagnosis Penyakit Lupus
  7. Pengobatan Penyakit Lupus
  8. Pencegahan Penyakit Lupus


Apa itu Lupus?


Berikut adalah penjelasan tentang 'Apa itu penyakit lupus?'.



Lupus adalah penyakit peradangan kronik yang terjadi karena sistem daya tahan tubuh seseorang menyerang sel dan jaringan tubuhnya sendiri. Peradangan tersebut dapat menyerang berbagai sistem organ tubuh, seperti: persendian, kulit, ginjal, sel darah, dan lainnya. Pada kondisi normal, sistem imun akan melindungi tubuh dari infeksi. Namun, saat seseorang mengalami penyakit autoimun, seperti lupus, sistem imun justru menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh yang sehat.



Penyebab Lupus


Berikut adalah penjelasan mengenai penyebab penyakit lupus.



Hingga saat ini sebagian besar kasus lupus belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun, Diduga penyebab penyakit lupus adalah kombinasi antara faktor genetik dan faktor lingkungan. Ada individu yang terlahir dengan kecenderungan mengalami lupus. Tetapi, ada juga yang terpicu oleh faktor infeksi, penggunaan obat-obat tertentu, atau karena dipengaruhi oleh kondisi stres.



Faktor Risiko Penyakit Lupus


Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan terjadi lupus, antara lain:



  1. Usia
  2. Pertama, faktor risiko penyakit Lupus, adalah usia. Lupus memang bisa menyerang segala usia, tetapi usia 15 sampai 40 tahun merupakan usia yang paling sering mengalami penyakit ini.



  3. Jenis kelamin
  4. Kedua, faktor risiko penyakit Lupus adalah jenis kelamin. Lupus lebih sering menyerang wanita daripada pria.



  5. Ras
  6. Ketiga, faktor risiko penyakit Lupus adalah ras. Lupus lebih sering terjadi pada ras Asia, Afrika, dan Hispanik.



  7. Faktor risiko Lupus lainnya
  8. Sementara itu, faktor risiko Lupus lainnya bisa meliputi: faktor genetik, masalah hormonal, dan lingkungan (infeksi virus dan bakteri, stres, paparan sinar UV, hingga merokok).




Jenis-Jenis Penyakit Lupus


Berikut adalah beberapa jenis penyakit lupus yang akan dijelaskan, antara lain:



  1. SLE (Sistemik Lupus Eritematosu
  2. Jenis lupus ini yang paling sering diidap masyarakat umum. SLE dapat menyerang jaringan serta organ tubuh mana pun dengan tingkat gejala yang ringan sampai parah. Timbulnya rasa nyeri dan lelah berkepanjangan merupakan salah satu gejala ringan SLE. Oleh karena itu, pengidap SLE bisa merasa tertekan, depresi, dan cemas, meski hanya mengalami gejala ringan.



  3. DLE (Discoid Lupus Erythematosus)
  4. DLE pada dasarnya hanya menyerang kulit. Namun, dampak yang ditimbulkan oleh lupus jenis ini mampu menyerang jaringan dan organ tubuh lainnya. DLE umumnya bisa dikendalikan dengan menghindari paparan langsung sinar matahari dan obat-obatan tertentu. Berikut adalah beberapa gejala DLE:


    • Rambut rontok
    • Pitak permanen
    • Ruam merah dan bulat, seperti sisik pada kulit yang terkadang akan menebal dan menjadi bekas luka.



  5. Lupus Karena Obat
  6. Efek samping obat pasti berbeda-beda pada tiap orang. Kira-kira ada lebih dari 100 jenis obat yang bisa menimbulkan efek samping yang mirip dengan gejala lupus pada orang-orang tertentu.




Gejala Penyakit Lupus


Lupus seringkali sulit dikenali karena tanda atau gejalanya sangat bervariasi, dan lupus juga dapat menyerupai berbagai kondisi klinis lainnya. Salah satu gejala yang cukup khas pada lupus adalah adanya ruam pada wajah yang menyerupai sayap kupu-kupu di pipi. Tetapi, ruam ini pun tidak selalu terjadi pada para penyandang lupus.



Sebelum terdeteksi, para penyandang lupus banyak yang tidak menyadari dirinya mengalami lupus, dan juga karena mereka tidak mengalami gejala yang berarti pada waktu yang lama. Gejala bisa timbul secara tiba-tiba dan seringkali mengejutkan serta dapat memengaruhi kualitas hidup para penyandang lupus. Apalagi, gejala lupus juga sangat bervariasi dan berbeda pada masing-masing individu, tergantung dari organ tubuh yang terkena.



Berikut beberapa gejala umum yang sering muncul pada penyakit lupus:



  1. Ruam kulit
  2. Pertama, gejala penyakit Lupus adalah ruam pada kulit. Ruam kulit paling sering ditemui pada wajah, pergelangan tangan, dan tangan. Yang cukup khas pada penyakit lupus adalah ruam di pipi dan batang hidung, yang dikenal dengan istilah ‘butterfly rash’ atau ‘malar rash’. Ruam kulit juga bisa terasa gatal, nyeri, atau meradang yang bisa diperparah oleh sinar matahari.



  3. Kelelahan
  4. Kedua, gejala penyakit Lupus adalah kelelahan kronis. Kelelahan berat merupakan salah satu gejala lupus yang cukup sering ditemui. Pada pasien dengan lupus, melakukan aktivitas sehari-hari pun bisa menimbulkan kelelahan. Banyak penyandang Lupus yang menyatakan bahwa kelelahan yang dialami ini sangat memengaruhi kualitas hidup mereka.



  5. Nyeri atau pembengkakan pada sendi
  6. Ketiga, gejala penyakit Lupus adalah nxeri dan pembengkakan sendi. Nyeri dan pembengkakan pada sendi umumnya dirasakan di tangan dan kaki, tapi bisa juga berpindah-pindah. Umumya, gejala lupus ini lebih berat dirasakan pada pagi hari.



  7. Sensitif terhadap sinar matahari
  8. Ke-Empat, gejala penyakit Lupus adalah sensitif terhadap sinar matahari. Terjadi perubahan warna kulit, timbul kemerahan, atau ruam (rash) bila terkena sinar matahari.



  9. Sariawan
  10. Ke-Lima, gejala penyakit Lupus adalah sariawan yang tak kunjung sembuh dan tidak biasa tempatnya. Terutama: di atap rongga mulut dan tenggorokan.




Diagnosis Penyakit Lupus


Menegakkan diagnosis lupus merupakan hal yang cukup sulit pada awalnya karena tanda dan gejala lupus yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa cara mendiagnosa penyakit lupus:



  1. Pemeriksaan darah lengkap
  2. Pertama, diagnosa penyakit Lupus adalah tes darah lengkap. Tes ini dilakukan untuk mengevaluasi jumlah sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan hemoglobin, yang merupakan protein yang terdapat pada sel darah merah. Salah satu yang perlu diketahui adalah indikasi anemia yang seringkali terjadi pada pasien lupus.



  3. Pemeriksaan fungsi hati dan ginjal
  4. Kedua, diagnosa penyakit Lupus adalah pemeriksaan fungsi ginjal dan hati. Kedua tes ini perlu dilakukan karena lupus biasanya memengaruhi kerja organ-organ ini.



  5. Pemeriksaan urine
  6. Ketiga, diagnosa penyakit Lupus adalah pemeriksaan urin. Tes ini dilakukan untuk memeriksa kadar protein dan sel darah merah dalam urine.



  7. Pemeriksaan Antinuclear Antibody (ANA)
  8. Ke-Empat, diagnosa penyakit Lupus adalah tes ANA. Tes ini dilakukan untuk mendeteksi adanya antibodi tertentu pada tubuh. Meski sebagian besar individu dengan lupus memiliki hasil ANA yang positif, namun tidak semua orang dengan ANA positif terindikasi lupus. Untuk memastikan, dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan antibodi yang lebih spesifik bila hasil pemeriksaan ANA tersebut positif.



  9. Pemeriksaan penunjang lainnya
  10. Pemeriksaan penunjang seperti rontgen dada dan ekokardiogram juga biasanya diperlukan untuk melihat adanya kelainan pada jantung dan paru-paru. Kadangkala. pemeriksaan biopsi ginjal yang membutuhkan jaringan ginjal untuk pemeriksaan lebih lanjut juga akan dilakukan bila ditengarai terdapat kelainan pada ginjal.




Pengobatan Penyakit Lupus


Penanganan untuk penyakit lupus tergantung pada gejala dan keluhan yang dialami. Pengobatan yang umumnya dilakukan adalah untuk mengontrol gejala lupus, di antaranya:



  1. Obat antiinflamasi non steroid
  2. Pengobatan penyakit lupus ini dilakukan untuk menangani nyeri, pembengkakan, atau demam yang disebabkan oleh lupus.



  3. Obat kortikosteroid
  4. Pengobatan penyakit lupus ini dilakukan untuk menangani peradangan yang disebabkan oleh lupus. Beberapa efek samping yang dapat timbul akibat penggunaan obat ini, seperti: peningkatan berat badan, diabetes, tekanan darah tinggi, dan peningkatan risiko infeksi.



  5. Obat imunosupresan
  6. Pengobatan penyakit lupus ini merupakan obat untuk menekan sistem daya tahan tubuh. Efek samping yang mungkin timbul berupa: peningkatan risiko infeksi, kerusakan hati, dan penurunan kesuburan.




Pencegahan Penyakit Lupus


Karena penyebab lupus merupakan gabungan antara faktor genetik dan lingkungan, maka belum ada metode yang efektif untuk mencegah terjadinya penyakit lupus.



Mereka yang diketahui secara genetis memiliki riwayat keluarga dengan kecenderungan lupus, maka sebaiknya melakukan pengecekan laboratorium sedini mungkin untuk mengetahui kondisi tubuhnya. Bila ditemukan kecenderungan lupus, dokter bisa membuat metode pencegahan timbulnya gejala yang lebih berat.



Perubahan pola hidup biasanya dianjurkan oleh dokter untuk meningkatkan ketahanan fisik dan psikologis dalam menghadapi penyakit lupus.





Demikian penjelasan tentang Apa itu, Penyebab, Faktor Risiko, Jenis-Jenis, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Dan Pencegahan Penyakit Lupus.




Lihat juga:

Semoga bermanfaat. .



No comments:

Post a Comment

Tulis Komentar Di Sini