Stroke - Apa itu, Jenis-Jenis, Penyebab, Faktor Risiko, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dan Cara Mencegah - UTAMA RIZKY

Blog Yang Ditujukan Untuk Berbagi Informasi dan Ilmu Pengetahuan

Tuesday, May 18, 2021

Stroke - Apa itu, Jenis-Jenis, Penyebab, Faktor Risiko, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dan Cara Mencegah


Stroke




Hai, Sahabat. . Hari ini, saya akan membahas tentang Apa itu, Jenis-Jenis, Penyebab, Faktor Risiko, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dan Cara Mencegah Penyakit Stroke.


Daftar isi
  1. Apa itu Stroke?
  2. Jenis-Jenis Stroke
  3. Penyebab Stroke
  4. Faktor Risiko Stroke
  5. Gejala Stroke
  6. Diagnosis Stroke
  7. Pengobatan Stroke
  8. Cara Mencegah Stroke


Apa itu Stroke?


Berikut adalah penjelasan mengenai 'Apa itu Stroke'.

Stroke adalah kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Stroke bisa berupa iskemik (sumbatan) maupun perdarahan (hemoragik).

Jenis-Jenis Stroke


Ada beberapa jenis penyakit stroke, antara lain:

  1. Stroke Iskemik

  2. Pada jenis stroke ini, aliran darah ke otak terhenti karena adanya sumbatan atau bekuan darah yang menyumbat suatu pembuluh darah.

  3. Stroke Hemoragik

  4. Pada jenis stroke ini, pembuluh darah pecah dan menyebabkan terhamatnya aliran darah yang normal serta darah keluar ke jaringan otak. Sebagian besar kasus stroke hemoragik ini terjadi pada penderita hipertensi.


Penyebab Stroke


Penyebab penyakit stroke sangat bervariasi, mulai dari akibat adanya gumpalan darah pada pembuluh darah di otak, pembuluh darah di otak pecah, tekanan darah tinggi, hingga pengaruh obat-obatan pengencer darah.

Faktor Risiko Stroke


Faktor kesehatan. Faktor risiko stroke yang berkaitan dengan kesehatan, meliputi: Hipertensi, Diabetes, Kolesterol tinggi, Obesitas, Sleep apnea, Faktor gaya hidup (meliputi: Merokok, Kurang olahraga atau aktivitas fisik, Konsumsi obat-obatan terlarang, Kecanduan alkohol),

Faktor risiko stroke lainnya:
  1. Faktor keturunan. Orang yang memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami stroke, berisiko tinggi mengalami penyakit yang sama juga.
  2. Usia. Dengan bertambahnya usia, seseorang memiliki risiko stroke yang lebih tinggi dibandingkan orang yang lebih muda.

Gejala Stroke


Gejala stroke dapat diingat lebih mudah dengan kata 'FAST', yahtu:

  1. F atau Face (wajah). Mintalah orang tersebut untuk tersenyum. Apakah ada sisi sebelah wajah yang tertingga?, Apakah wajah atau matanya terlihat jereng atau tidak simetris?. Jika ya, orang tersebut mungkin saja sedang mengalami stroke.

  2. A atau Arms (tangan). Mintalah orang tersebut untuk mengangkat kedua tangan. Apakah ia mengalami kesulitan untuk mengangkat salah satu atau kedua tangannya?, Apakah salah satu atau kedua tangannya dapat ditekuk?.

  3. S atau Speech (perkataan). Mintalah orang tersebut untuk berbicara atau mengulangi suatu kalimat. Apakah bicaranya terdengar tidak jelas atau pelo?, Apakah ia kesulitan atau tidak dalam berbicara?, Apakah ia memiliki kesulitan untuk memahami yang kamu katakan?.

  4. T atau Time (waktu). Jika ia memiliki seluruh gejala yang disebutkan di atas, orang tersebut mungkin mengalami stroke. Ingat, stroke merupakan keadaan darurat. Kamu harus segera membawa orang tersebut ke rumah sakit. Ingat juga untuk mencatat kapan orang tersebut mengalami gejala-gejala stroke tersebut.


Gejala stroke lainnya, antara lain: Pingsan, Kehilangan kesadaran, Kelumpuhan tiba- tiba (wajah, tangan atau kaki, terutama pada sisi sebelah tubuh), Kesulitan melihat dengan salah satu atau kedua mata, Kesulitan berjalan, dan Gangguan koordinasi atau keseimbangan.

Diagnosis Stroke


Bila mengalami gejala seperti di atas, segera ke rumah sakit untuk mendapat penanganan. Agar bisa menentukan jenis penanganan yang paling tepat bagi pengidap stroke, dokter akan mendiagnosis terlebih dahulu jenis stroke dan area otak yang mengalami stroke.

Sebagai langkah awal diagnosis, dokter akan bertanya kepada pasien atau anggota keluarga pasien tentang beberapa hal, yang meliputi: Gejala yang dialami, awal munculnya gejala, apa yang sedang pasien lakukan ketika gejala tersebut muncul, Jenis obat-obatan yang sedang dikonsumsi, Apakah pasien pernah mengalami cedera di bagian kepala, dan Memeriksa riwayat kesehatan pasien.

Kemudian, dokter melakukan pemeriksaan fisik pasien secara keseluruhan, yang biasanya diawali dengan memeriksa tekanan darah, detak jantung, dan bunyi bising abnormal di pembuluh darah leher dengan menggunakan stetoskop. Dokter juga bisa merekomendasikan pemeriksaan lanjutan, seperti tes darah, CT scan, MRI, elektrokardiografi, USG doppler karotis, dan ekokardiografi.

Pengobatan Stroke


Pengobatan khusus yang diberikan pada penderita penyakit stroke tergantung pada jenis stroke yang dialaminya, stroke iskemik atau stroke hemoragik.

Pengobatan penyakit stroke iskemik. Penanganan awal akan berfokus untuk menjaga jalan napas, mengontrol tekanan darah, dan mengembalikan aliran darah.

Pengobatan penyakit stroke hemoragik. Pada kasus stroke hemoragik, pengobatan awal bertujuan untuk mengurangi tekanan pada otak dan mengontrol perdarahan. Ada beberapa bentuk pengobatan terhadap stroke hemoragik, antara lain dengan mengonsumsi obat-obatan dan operasi.

Cara Mencegah Stroke


Cara mencegah stroke yang utama adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu, kenali dan hindari faktor risiko yang ada, serta ikuti anjuran dokter. Berbagai tindakan pencegahan stroke, antara lain: Menjaga pola makan, Olahraga secara teratur, Berhenti merokok, dan Hindari konsumsi minuman beralkohol.



Demikianlah penjelasan mengenai Apa itu, Jenis-Jenis, Penyebab, Faktor Risiko, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dan Cara Mencegah Penyakit Stroke.



Lihat juga:

Semoga bermanfaat. .



No comments:

Post a Comment

Tulis Komentar Di Sini